HABAKITA – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, optimis bahwa sektor pertanian Indonesia semakin kuat.
Ini penting untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri, mencegah krisis pangan, dan mendukung ketahanan pangan nasional.
Sudaryono mengatakan bahwa luas lahan tanam padi di Indonesia meningkat hingga 1 juta hektar dari target 1,7 juta hektar. Jika target ini tercapai, Indonesia diharapkan tidak perlu impor beras tahun depan.
Kementerian Pertanian fokus meningkatkan produksi padi dan jagung. Untuk itu, pemerintah akan mengoptimalkan lahan rawa, melakukan pompanisasi, dan mencetak sawah baru.
Selain itu, teknologi pertanian modern juga menjadi perhatian. Diharapkan ini membuat produksi lebih efisien dan hasil pertanian meningkat.
“Kami akan optimalkan lahan rawa, pompanisasi, cetak sawah, serta modernisasi alat pertanian. Penyuluh pertanian juga akan diperkuat,” kata Sudaryono.
Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya memperkuat lumbung pangan untuk masa depan bangsa. Pemerintah berencana meningkatkan anggaran ketahanan pangan pada tahun 2025 menjadi Rp124,4 triliun, lebih tinggi dari anggaran 2024 yang sebesar Rp108,8 triliun.
Anggaran ini akan digunakan untuk meningkatkan produktivitas, menjaga ketersediaan dan harga pangan, memperbaiki distribusi hasil pertanian, serta meningkatkan akses pembiayaan.
Presiden berharap pembangunan infrastruktur pangan akan mendukung transformasi ekonomi dan menjaga perekonomian nasional.[]