HABAKITA – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menekankan pentingnya penyaluran benih dan pupuk yang cepat kepada petani guna meningkatkan produktivitas pertanian dan mencapai swasembada pangan di Indonesia.
Sudaryono mengatakan bahwa dirinya berasal dari keluarga petani, sehingga memahami dampak keterlambatan pupuk.
“Saya berasal dari keluarga petani. Bapak dan Ibu saya petani. Saya merasakan sendiri, jika pupuk telat tiga hari atau seminggu, dampaknya sangat besar,” kata Sudaryono, Jumat, 18 Juli 2024.
Sudaryono menegaskan bahwa pangan adalah kebutuhan primer masyarakat dan peran petani sangat penting untuk menghasilkan pangan tersebut. Oleh karena itu, dukungan penuh kepada petani sangat diperlukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
“Bibit tidak ada, pupuk tidak cukup, atau datang tidak tepat waktu, bedanya seperti langit dan bumi,” tegasnya.
Sudaryono mengajak seluruh pegawai di Kementerian Pertanian untuk mendukung upaya swasembada yang tengah dijalankan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melalui penyediaan benih, pupuk, alat mesin pertanian (alsintan), dan solusi cepat seperti pompanisasi.
Menurutnya, semua program tersebut harus dikerjakan cepat agar Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia. Sektor pertanian, kata Sudaryono, sangat penting untuk kemajuan bangsa dan ketahanan negara.
“Kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani sangat penting karena menyangkut hidup jutaan masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Sudaryono juga menekankan pentingnya disiplin dan ketepatan dalam bekerja.
“Telat datang ke kantor lima menit bisa menyebabkan telatnya pupuk satu minggu bagi petani kita,” tuturnya.
Sebagai pejabat baru, Sudaryono mengakui masih perlu belajar banyak mengenai birokrasi, struktur organisasi, dan manajemen di Kementerian Pertanian. Namun, ia berkomitmen untuk memberikan yang terbaik.
“Saya datang dengan niat baik, hati yang bersih, dan keinginan untuk mengabdi,” kata Sudaryono.[]