HABAKITA – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, mengunjungi daerah irigasi Leuwikuya di Desa Mekarmukti, Cihampelas, pada Sabtu, 27 Juli 2024.
Dalam kunjungan ini, Sudaryono juga mengadakan temu wicara dengan DPD Tani Merdeka Indonesia dan DPD Pedagang Pejuang Indonesia Raya (PAPERA) Jawa Barat.
Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan pertanian tetap mendapat pasokan air irigasi, pupuk, dan benih tepat waktu meski terkena dampak El Nino (kemarau panjang). Hal ini dilakukan agar produksi pertanian meningkat dan kesejahteraan petani terjaga.
“Sektor pertanian harus dianggap istimewa. Dari hulu hingga hilir harus jelas, karena hasil akhirnya harus sukses panen. Jika panennya banyak, cadangan pangan nasional akan kuat. Kita harus pastikan ketersediaan air, bibit, dan pupuk yang cukup dan tepat waktu,” kata Sudaryono.
Sudaryono meminta Kepala Dinas Pertanian segera mengusulkan bantuan pompa air untuk mengatasi kemarau panjang. Kementerian Pertanian telah menyiapkan 70.000 unit pompa air tahun ini.
“Setengahnya sudah disebar. Saya baru dilantik 4 hari, dan saya akan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan petani agar panen berhasil dan cadangan pangan nasional kuat. Yang terpenting adalah kesejahteraan petani meningkat,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa anggaran pupuk tahun ini sudah kembali normal. Jika tahun lalu hanya 50 persen dari kebutuhan petani yang terpenuhi, tahun ini petani akan mendapatkan pupuk dalam jumlah normal.
“Saya sudah keliling desa dan kabupaten di seluruh Indonesia, dan yang paling dikeluhkan petani adalah pupuk. Tahun ini, pemerintah sudah menganggarkan dan menyediakan pupuk. Kita harus mengawasi distribusinya,” tegasnya.
Sudaryono berharap organisasi Tani Merdeka dan PAPERA dapat membantu pemerintah memastikan ketersediaan pupuk tepat jumlah dan tepat waktu.
“Organisasi ini harus menjadi mata dan telinga pemerintah,” tambahnya.[]