HABAKITA – DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Aceh resmi dilantik oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Don Muzakir, di Gedung Theater UIN Ar-Raniry pada Sabtu, 2 November 2024.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk calon wakil gubernur Aceh nomor urut 2, Fadhlullah atau yang akrab disapa Dek Fadh, serta 15 ketua DPD Tani Merdeka kabupaten/kota se-Aceh.
Usai pelantikan, Ketua DPW Tani Merdeka Aceh, Cut Muhammad, menjelaskan bahwa Tani Merdeka saat ini sudah memiliki jaringan yang kuat di 15 kabupaten/kota di Aceh dan telah menyebar hingga ke tingkat kecamatan. Organisasi ini kumpulan komunitas-komunitas masyarakat, khususnya para petani, sebagai basis utama anggotanya.
“Kami telah aktif di berbagai wilayah dengan fokus pada penguatan kelompok-kelompok tani. Tani Merdeka hadir untuk menjadi wadah perjuangan bagi para petani, yang selama ini menghadapi berbagai masalah kompleks, seperti kesulitan mendapatkan pupuk dan akses pengairan yang terbatas,” ungkap Cut Muhammad.
Cut Muhammad juga mengatakan Tani Merdeka Provinsi Aceh komit mendukung program pemerintah dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Kami bertekad untuk terus mendukung program-program pemerintah, terutama yang berkaitan dengan ketahanan pangan. Hal ini sejalan dengan visi besar Prabowo Subianto dalam menciptakan kedaulatan pangan bagi Indonesia,” tambah Cut Muhammad.
Sementara itu Ketua Umum DPN Tani Merdeka Indonesia, Don Muzakir, menekankan pentingnya peran organisasi Tani Merdeka dalam mendukung kesejahteraan petani dan ikut berkontribusi terhadap pembangunan sektor pertanian di Aceh.
Don Muzakir menambahkan bahwa pendirian Tani Merdeka merupakan inisiatif dari Presiden Prabowo Subianto, yang memiliki perhatian besar terhadap nasib petani dan perkembangan sektor pertanian di Indonesia. Presiden Prabowo melihat bahwa sektor pertanian adalah tulang punggung ekonomi bangsa, dan masalah yang dihadapi petani harus diselesaikan agar kesejahteraan mereka meningkat.
“Program ketahanan pangan Presiden Prabowo adalah langkah nyata dalam memastikan Indonesia mandiri dalam hal pangan. Tani Merdeka siap mendukung penuh program ini dengan menggerakkan seluruh petani di Aceh agar terlibat aktif dalam memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujar Don Muzakir.
Ia juga menegaskan bahwa sektor pertanian harus menjadi perhatian utama pemerintah daerah dan nasional, terutama di Aceh yang memiliki potensi besar sebagai lumbung pangan.
“Dengan dukungan kuat dari pemerintah dan kebijakan yang pro-petani, saya yakin Aceh bisa menjadi salah satu daerah terdepan dalam mendukung ketahanan pangan Indonesia,” lanjut Don Muzakir.
Selain itu Don Muzakir menegaskan komitmen organisasi ini untuk mendukung penuh pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhlullah (Dek Fadh), di Pilkada 2024.
Dukung Mualem-Dek Fadh di Pilkada 2024
Di akhir acara, Cut Muhammad, secara tegas mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhlullah (Dek Fadh) di Pilkada 2024.
Dia menyampaikan bahwa Tani Merdeka Indonesia Provinsi Aceh melihat pasangan Mualem-Dek Fadh sebagai sosok yang tepat untuk memimpin Aceh, karena mereka memiliki perhatian besar terhadap sektor pertanian dan kesejahteraan petani.
“Acara pelantikan ini juga menjadi ajang konsolidasi bagi seluruh pengurus Tani Merdeka di Aceh. Dengan dukungan Tani Merdeka Indonesia kabupaten/kota di Aceh, siap berjuang memenangkan pasangan Mualem-Dek Fadh dalam Pilkada Aceh 2024, serta memperjuangkan kepentingan para petani agar dapat hidup lebih sejahtera dan mendapatkan perhatian yang lebih baik dari pemerintah,” kata Cut Muhammad.
Semantara itu, Dek Fadh, yang hadir dalam pelantikan itu, menyampaikan apresiasinya terhadap Tani Merdeka Indonesia Provinsi Aceh yang berperan aktif dalam mendukung masyarakat petani dan memberikan dukungan kepada Mualem-Dek Fadh.
Dek Fadh menegaskan bahwa jika terpilih pasangan Mualem-Dek Fadh memastikan memberikan perhatian lebih besar kepada sektor pertanian dan para petani di Provinsi Aceh.
“Pertanian adalah sektor strategis bagi Aceh, dan petani adalah pahlawan pangan. Kami akan memberikan prioritas kepada kebijakan yang berpihak pada petani, termasuk masalah pupuk, pengairan, dan akses pasar yang lebih baik bagi hasil pertanian,” ujar Dek Fadh.[]