HABAKITA – Pedagang Pejuang Indonesia Raya (Papera) Jakarta Barat meminta penempatan pedagang sementara saat renovasi Pasar Duta Mas, Jalan Pangeran Tubagus Angke, tidak dilakukan asal-asalan.
Ketua Papera Jakarta Barat, Suparno, menegaskan pedagang harus mendapat lokasi sementara yang layak. Akses untuk pembeli juga harus diperhatikan agar aktivitas jual beli tetap berjalan normal.
“Penempatan pedagang harus layak. Ada lorong dan halaman yang bisa dilalui oleh pembeli. Tidak asal,” ujar Suparno pada acara sosialisasi Perumda Pasar Jaya dengan pedagang Pasar Duta Mas, pada Kamis 11 Sepetember 2025.
Suparno mengatakan, pedagang tidak keberatan dengan rencana pembangunan kembali Pasar Duta Mas. Namun, penempatan sementara harus dirancang matang. Lokasi yang terlalu sempit berisiko membuat pembeli enggan datang.
“Kalau lokasi sementara sempit, pembeli enggan masuk. Dampaknya pedagang rugi. Itu yang kami khawatirkan,” ucap Suparno.
Papera meminta adanya kepastian jangka waktu penempatan pedagang di lokasi sementara. Penentuan waktu yang jelas dinilai penting agar pedagang tidak merasa digantung dan bisa menyesuaikan usaha mereka.
“Penempatan sementara pedagang harus menentukan jangka waktu, berapa lama. Itu harus jelas,” tegas Suparno.
Suparno menilai, pedagang harus tetap bisa berjualan dengan tenang meski berada di lokasi sementara. Akses jalan dan halaman harus tersedia agar pembeli merasa nyaman.
Selain itu Papera menuntut agar pembangunan Pasar Duta Mas dilakukan sesuai dengan gambar rencana yang sudah disepakati bersama pedagang. Suparno menegaskan, pasar harus dibangun berbentuk hanggar sesuai hasil musyawarah.
“Pembangunan pasar harus sesuai gambar. Bentuknya hanggar, sesuai kesepakatan dengan pedagang,” kata Suparno.
Pertemuan antara pedagang dan Perumda Pasar Jaya digelar di Pasar Duta Mas. Suasana berlangsung khidmat. Sosialisasi membahas rencana pembangunan pasar sekaligus teknis relokasi pedagang.
Papera menyambut baik langkah sosialisasi ini. Namun, organisasi yang menaungi pedagang pasar itu meminta agar masukan pedagang betul-betul dipertimbangkan dalam penataan lokasi sementara.
“Pedagang ingin tetap berjualan dengan tenang. Jangan sampai renovasi membuat kami kehilangan pembeli,” kata Suparno.
Relokasi pedagang saat renovasi pasar bukan hal baru di Jakarta. Beberapa pasar besar, seperti Pasar Senen dan Pasar Blok A Tanah Abang, juga pernah menjalani proses serupa.
Di sejumlah lokasi, relokasi berjalan lancar karena lokasi sementara ditata rapi dan akses pembeli terjamin. Namun, ada pula pengalaman kurang baik ketika pedagang ditempatkan di lokasi yang sempit dan sulit dijangkau pembeli.
“Kita berharap pengalaman-pengalaman itu bisa menjadi pelajaran bagi Perumda Pasar Jaya dalam menata ulang Pasar Duta Mas,” kata Suparno
Suparno menegaskan, penempatan sementara yang layak akan memberi keuntungan bersama. Pedagang bisa tetap berjualan, pembeli nyaman, dan Pasar Jaya tidak kehilangan pemasukan.
“Penempatan yang layak bukan hanya untuk pedagang, tetapi juga untuk pembeli. Kalau pembeli nyaman, semua pihak diuntungkan,” ujarnya.
Papera Jakarta Barat berkomitmen terus mengawal proses pembangunan Pasar Duta Mas. Suparno mengatakan pihaknya siap berdialog dengan pengelola pasar agar tidak ada pihak yang dirugikan.
“Pedagang hanya ingin kepastian dan kenyamanan. Itu saja yang kami minta,” pungkasnya.[]