HABAKITA – DPW Tani Merdeka Aceh mengapresiasi kinerja 100 hari Gubernur Aceh H Muzakir Manaf (Mualem) dan Wakil Gubernur Fadhlullah (Dek Fadh).
Ketua DPW Tani Merdeka Aceh, Cut Muhammad, menyebutkan selama 100 hari terakhir, banyak program strategis yang berhasil dijalankan dan membawa dampak langsung bagi masyarakat.
Menurut Cut Muhammad, pemerintahan Mualem–Dek Fadh telah menunjukkan keseriusan dalam membangun Aceh dari berbagai sektor. Mulai dari bidang keagamaan, kesehatan, lingkungan, layanan publik, hingga pemberdayaan ekonomi desa, semua dijalankan dengan langkah nyata.
Ia menyebutkan sejumlah langkah penting, seperti dikeluarkannya instruksi gubernur tentang salat berjamaah dan mengaji, yang dinilai mampu memperkuat nilai-nilai agama masyarakat Aceh.
Selain itu, gerakan Aceh Berwakaf yang digagas pemerintah juga mendorong semangat berbagi untuk kepentingan pembangunan.
Cut Muhammad juga mengapresiasi keberhasilan Aceh meraih Gold Award dalam ajang UB Halalmetric 2025. Ini menunjukkan kemajuan Aceh di bidang industri halal. Program pangan murah dan panen raya serentak dianggap sebagai langkah nyata dalam menjaga ketahanan pangan dan harga bahan pokok di tengah masyarakat.
Pemerintah Aceh juga dinilai serius dalam menjaga kelestarian lingkungan melalui program penyelamatan hutan.
Sementara di sektor kesehatan, peningkatan layanan di rumah sakit daerah menunjukkan perhatian terhadap kualitas pelayanan publik.
Tak kalah penting, keberhasilan Gubernur Aceh Muzakir Manaf meraih penghargaan sebagai Top Pembina BUMD dinilai mencerminkan kinerja baik dalam membina badan usaha milik daerah. Peluncuran layanan Trans Kutaraja Digital menjadi bentuk inovasi pemerintah dalam meningkatkan kualitas transportasi publik berbasis teknologi. Di sisi lain, layanan Kesamsatan Aceh dan pemberian insentif pajak untuk penyandang disabilitas menjadi bukti perhatian pemerintah pada kelompok rentan.
Langkah lain yang juga diapresiasi adalah peluncuran program Satu Data Aceh yang bertujuan memperkuat integrasi data pembangunan di daerah. Pemerintah Aceh juga telah mengusulkan penambahan dana otonomi khusus sebesar 2,5 persen, yang menunjukkan keberanian dalam memperjuangkan hak-hak Aceh di tingkat nasional.
Salah satu program paling menonjol menurut Tani Merdeka Aceh adalah pembentukan 6.480 Koperasi Merah Putih dari total 6.497 desa yang ada di Aceh. Koperasi ini diharapkan bisa menjadi penggerak ekonomi desa berbasis gotong royong dan kemandirian. Program ini bahkan akan diluncurkan secara nasional oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pada 12 Juli 2025 mendatang.
Cut Muhammad mengatakan pihaknya akan terus mendukung program-program strategis pemerintah, khususnya yang menyentuh langsung kebutuhan petani, nelayan, dan masyarakat desa. Ia juga menegaskan bahwa Tani Merdeka Indonesia Provinsi Aceh siap mengawal seluruh program agar benar-benar tepat sasaran dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
“Kita butuh pemimpin yang bekerja, bukan hanya bicara. Dan dalam 100 hari ini, kami melihat harapan itu nyata,” ujar Cut Muhammad.[]