HABAKITA – Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mendukung pencalonan Kamala Harris pada Pilpres AS 2024.
Obama, yang juga dari Partai Demokrat, memberi dorongan besar bagi kampanye Harris untuk mengalahkan Donald Trump di pemilu November mendatang.
“Awal pekan ini, Michelle dan saya menelepon teman kami Kamala Harris. Kami mengatakan kepadanya bahwa kami pikir dia akan menjadi Presiden Amerika Serikat yang hebat, dan dia mendapat dukungan penuh dari kami,” kata Obama di media sosial X, sebagaimana diberitakan AFP, pada Selasa, 26 Juli 2024.
Obama merasa saat ini adalah masa kritis bagi Partai Demokrat. Oleh karena itu, dia berusaha melakukan segala upaya agar rekannya tersebut menang di Pilpres AS 2024.
“Pada saat kritis ini bagi negara kami, kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan dia menang pada bulan November,” terangnya.
Barack Obama menjadi salah satu tokoh Partai Demokrat terakhir yang memberikan dukungannya. Harris sebelumnya telah menerima dukungan dari Presiden Joe Biden pada hari Minggu untuk pencalonannya.
Dukungan dari Obama ini tentu akan menambah momentum bagi kampanye Kamala Harris agar semakin kuat.
Kamala Harris (59) ikut serta dalam pemilu setelah berminggu-minggu terjadi kekacauan karena Joe Biden, yang berusia 81 tahun, mengundurkan diri usai kinerja debat yang buruk saat melawan Trump.
Kini, wakil presiden perempuan pertama di Amerika Serikat itu berupaya untuk kembali membuat sejarah pada November. Ia melancarkan serangan keras terhadap Trump dan para pendukung Partai Republik saat berbicara kepada para guru pada hari Kamis kemarin. Momentum ini membuat Trump lengah, karena politisi Partai Republik itu menolak menjadwalkan debat dengan Harris.
Trump mengatakan pada Kamis malam bahwa hal itu belum pantas sampai Harris secara resmi ditunjuk sebagai calon dari Partai Demokrat.
“Partai Demokrat masih bisa berubah pikiran,” kata juru bicara kampanye Trump, Steven Cheung, dalam sebuah pernyataan. Harris, yang juga mantan jaksa penuntut utama California, menegur lawannya di media sosial X, dengan mengatakan: “Apa yang terjadi dengan kapan saja, di mana saja?”
Saat ini, Trump yang berusia 78 tahun merupakan calon presiden tertua dalam sejarah Amerika Serikat.
Ia telah berjanji tidak akan memberikan dana federal kepada sekolah-sekolah yang memiliki mandat vaksin. Setiap sekolah negeri di Amerika memiliki mandat seperti itu.[]