HABAKITA – Pemimpin Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar mendesak Israel dan Hamas untuk melanjutkan pembicaraan gencatan senjata yang telah tertunda. Mereka menyebutkan bahwa hanya beberapa detail terkait pelaksanaan gencatan senjata dan pembebasan sandera yang perlu dibahas.
Dalam pernyataan bersama yang diterbitkan pada Jumat, 9 Agustus 2024, mereka menekankan pentingnya melanjutkan negosiasi. “Tidak ada waktu yang bisa disia-siakan, dan tidak ada alasan untuk penundaan lebih lanjut,” tegas mereka.
Menurut Toronto Star, Israel telah menerima undangan untuk melanjutkan perundingan yang dijadwalkan pada 15 Agustus 2024 di Doha, Qatar, atau Kairo. Pertemuan ini akan dipimpin oleh Presiden AS Joe Biden, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, dan Emir Qatar Tamim al-Thani.
Seorang pejabat senior AS yang berbicara tanpa menyebutkan nama menyatakan bahwa hanya ada empat atau lima isu tersisa, termasuk rencana pertukaran tahanan Palestina dan sandera yang ditahan oleh Hamas.
Mesir, AS, dan Qatar telah menyiapkan proposal yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut untuk menyelesaikan masalah yang tersisa.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendapat kritik karena dianggap memperlambat proses negosiasi. Perang Gaza yang dimulai pada 7 Oktober lalu telah menyebabkan hampir 40.000 korban jiwa.
Ketegangan semakin meningkat setelah pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran.
Meski Hamas belum memberikan tanggapan, pejabat AS yakin negosiasi dapat diteruskan. Yahya Sinwar, yang kini memimpin Hamas, diharapkan dapat menggantikan Haniyeh dalam perundingan.[]