Sabtu, April 19, 2025
BerandaBerita Aceh TerbaruPemerintah Aceh Resmikan...

Pemerintah Aceh Resmikan Pusat Rehabilitasi Jiwa di Kuta Malaka

HABAKITA – Pemerintah Aceh meresmikan Instalasi Rehabilitasi Terpadu Kuta Malaka milik Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Aceh pada Rabu, 16 April 2025.
Peresmian ini menjadi langkah nyata untuk meningkatkan layanan kesehatan jiwa yang lebih manusiawi dan berkelanjutan.
Acara peresmian dilakukan oleh Plt Sekda Aceh, M Nasir, mewakili Gubernur Aceh, Muzakir Manaf.
Dalam sambutannya, M Nasir mengatakan fasilitas ini sangat penting untuk mendampingi para pasien setelah masa perawatan.
“Banyak Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang menghadapi tantangan berat setelah keluar dari rumah sakit. Mereka sering mendapat stigma dan kurang mendapat dukungan. Maka, tempat ini hadir sebagai solusi,” kata M. Nasir.
Namun, sorotan utama acara itu bukan hanya pada pidato-pidato pejabat. Sebuah penampilan musikalisasi puisi dari dua pasien—yang disebut “polem”—menggugah para tamu yang hadir.
Mereka membawakan kisah menyentuh antara seorang ibu dan anak yang berjuang menghadapi luka batin. Lagu sedih berjudul Poma, ciptaan Teungku Dibalee, mengiringi penampilan mereka. Banyak tamu terlihat menunduk dan terdiam menyaksikan aksi tersebut.
M Nasir menyebut keberadaan tempat ini sebagai ladang amal, tempat yang membina dan memberi harapan baru. Ia juga mengajak kepala dinas dan instansi lain untuk ikut membantu program ini.
“Ini adalah cara kita memanusiakan manusia. Mereka disembuhkan dan dibimbing agar bisa kembali ke masyarakat,” ujar Nasir.
Direktur RSJ Aceh, dr Hanif, menjelaskan bahwa lahan seluas 26 hektar yang sebelumnya dirancang untuk rumah sakit umum, kini difokuskan sebagai pusat rehabilitasi terpadu sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2025–2030.
“Selain ODGJ, nanti juga korban narkoba akan direhabilitasi di sini,” kata dr. Hanif.
Ia menyampaikan bahwa beberapa instansi pemerintah sudah membantu, seperti Dinas Pertanian yang memberikan traktor, dan Dinas Peternakan yang memberi bibit tanaman serta penerangan. Para pasien dilatih bertani, menjual hasil panen, dan menggunakan uangnya sendiri untuk belanja kebutuhan kecil.
Namun, Hanif juga menyadari tantangan masih besar. Banyak keluarga pasien yang tak mampu merawat mereka atau bahkan menolak keberadaan mereka.
“Ada yang sudah tidak punya orang tua. Bahkan ada yang dianggap mengganggu lingkungan. Karena itu kami merasa kamilah yang harus menjaga mereka,” ujarnya.
Data RSJ Aceh menunjukkan ada sekitar 22 ribu kasus gangguan jiwa di Aceh, dan lebih dari 50 persen di antaranya tergolong berat. Menurut Hanif, ini jadi alasan kenapa pusat rehabilitasi seperti Kuta Malaka sangat dibutuhkan.
Ia juga menegaskan dukungan RSJ terhadap program eliminasi pasung yang ditargetkan selesai pada 2025.
“Tolong bantu para polem ini agar bisa sembuh dan hidup mandiri,” pintanya.
Peresmian fasilitas ini dihadiri sejumlah pejabat lintas sektor, seperti Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Peternakan, Kepala DRKA, Biro Hukum, serta tokoh masyarakat seperti Adun Mukhlis, Ketua KPA Aceh Besar.[]
Baca juga:  Satgas Universitas Abulyatama Meninggal Diduga Akibat Dianiaya Saat Aksi Unjuk Rasa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Jasa Pembuatan Website Aceh

Sukseskan bisnis anda dengan website yang menarik dan berkualitas.

Terbaru ⟶

Baca juga