HABAKITA – Wakil Menteri Pertanian Indonesia, Sudaryono, menegaskan pentingnya memperkuat hubungan dengan Jepang, terutama di bidang pertanian.
Sudaryono mengajak Jepang untuk berinvestasi dan meningkatkan kerja sama dalam sektor pertanian, termasuk perdagangan dan teknologi.
Pria yang akrab disapa Mas Dar itu mengatakan, potensi Indonesia sebagai negara tropis dalam memproduksi berbagai komoditas pertanian yang berkualitas cukup besar .
Harapannya, Jepang dapat membantu transfer teknologi agar produk hortikultura Indonesia memenuhi standar internasional.
“Jepang dan Indonesia sudah lama memiliki hubungan baik. Kami ingin memperluas kerja sama di sektor pertanian,” kata Sudaryono.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat bertemu Wakil Menteri Pertanian Jepang, Yoichi Watanabe, di Tokyo pada 15 Oktober 2024.
Fokus utama Presiden terpilih Prabowo Subianto adalah ketahanan pangan, yang memerlukan pendekatan modern dan teknologi canggih.
Sudaryono menjelaskan program cetak sawah baru seluas 3 juta hektar untuk mencapai ketahanan pangan tanpa deforestasi.
“Proyek ini akan memanfaatkan lahan yang ada, termasuk lahan rawa, dengan sistem irigasi yang tepat,” tambahnya.
Ia juga ingin meningkatkan kerja sama dengan Jepang agar banyak petani Indonesia dapat mengikuti pelatihan di Jepang.
“Jepang diharapkan berpartisipasi dalam proyek cetak sawah ini,” imbuh Sudaryono.
Program makanan bergizi untuk anak-anak sekolah direncanakan mulai tahun 2025, menjangkau sekitar 83 juta siswa.
Prabowo Subianto berencana menyediakan makanan bergizi gratis dan membuka peluang impor sapi hidup untuk memenuhi kebutuhan.
Sudaryono menyebutkan ada 46 perusahaan berkomitmen mendatangkan 1,3 juta ekor sapi ke Indonesia.
“Pemerintah akan mendukung perizinan dan menyiapkan lahan 1 juta hektar untuk memelihara sapi,” ungkapnya.
Selama kunjungan kerja di Jepang, Sudaryono menghadiri diskusi tentang pembangunan pertanian di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Ia juga berdialog mengenai kebijakan pertanian dan kerja sama internasional dengan Bank Indonesia di Tokyo.
Sudaryono menegaskan komitmen pemerintah untuk mengembangkan sumber daya manusia pertanian yang modern.
Ia mendorong peningkatan ekspor komoditas pertanian Indonesia di pasar Jepang.[]