HABAKITA – Ketua Harian DPP Tani Merdeka Indonesia, Don Muzakir, mengunjungi lahan seluas 20 hektar yang telah dikelola oleh masyarakat di Desa Nonat Batan, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya mendukung program ketahanan pangan yang menjadi prioritas Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo-Gibran.
Lahan tersebut sebelumnya merupakan lahan tidur yang kini telah diubah menjadi lahan percontohan untuk berbagai jenis tanaman seperti padi, jagung, bawang, dan mentimun. Transformasi ini bertujuan untuk meningkatkan sumber pendapatan masyarakat setempat.
Selain meninjau lahan, Don Muzakir juga melantik Badan Pengurus Tani Merdeka di Provinsi NTT. Badan ini telah berhasil mengolah sejumlah lahan tidur menjadi lahan produktif, mendukung ketahanan pangan nasional.
Don Muzakir menekankan potensi besar lahan di wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste.
Ia berpendapat bahwa dengan pengelolaan yang baik, kesejahteraan petani di wilayah tersebut bisa meningkat dan program swasembada pangan pemerintah bisa tercapai.
“Wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste punya potensi lahan yang sangat besar. Jika dikelola dengan baik, ke depan petani di wilayah perbatasan akan sejahtera, dan program swasembada pangan yang diharapkan pemerintah juga akan terwujud di wilayah NTT, terutama di wilayah perbatasan negara,” kata Don Muzakir.
Ia juga meminta DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi NTT untuk fokus pada masalah yang dihadapi petani setempat dan memberikan pelatihan serta pembinaan yang dibutuhkan.
Don Muzakir mendorong penerapan pertanian organik, mengurangi penggunaan pupuk kimia untuk menjaga kesuburan tanah dan meningkatkan hasil produksi.
“Pengolahan lahan berbasis pertanian organik untuk lahan basah dan kering harus bisa diterapkan. Kami harus memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia yang dapat mengurangi kesuburan tanah serta berdampak pada hasil produksi,” ujarnya.
Selain itu, Don Muzakir berharap DPW Tani Merdeka NTT dapat meningkatkan kapasitas petani dengan pelatihan pembuatan pupuk organik dan manajemen pemasaran.
Ia juga mendorong penyediaan lahan percontohan bagi masyarakat dan mahasiswa yang ingin belajar pertanian modern di NTT.
“DPW Tani Merdeka NTT juga diminta untuk segera meningkatkan kapasitas petani dengan memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik, manajemen pemasaran, serta menyiapkan sebuah lahan percontohan bagi masyarakat maupun mahasiswa yang ingin belajar pertanian modern di NTT,” tutupnya.