HABAKITA – Musim panen raya tahun ini membawa harapan baru bagi para petani. Pemerintah melalui Perum Bulog turun langsung ke sawah untuk membeli gabah petani dengan harga Rp6.500 per kilogram. Harga ini sesuai dengan ketentuan resmi, agar petani tidak merugi saat panen melimpah.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, cara ini sekaligus membantu memperkuat cadangan beras nasional. Ia menyebut cadangan beras pemerintah (CBP) akan mencapai 3,3 juta ton pada awal Mei 2025.
“Ini belum pernah terjadi selama 20 tahun terakhir,” kata Mentan Amran, pada Kamis, 17 April 2025.
Saat ini, Bulog sudah menyerap lebih dari 1 juta ton beras dari dalam negeri. Stok beras nasional pun sudah mencapai 2,8 juta ton, tersebar di gudang Bulog di seluruh daerah.
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Arwakhudin Widiarso, mengatakan keberhasilan ini tak lepas dari pembentukan tim jemput gabah.
Tim ini bekerjasama dengan penggilingan padi, dinas pertanian, penyuluh pertanian, TNI, hingga Babinsa untuk membeli gabah langsung dari petani.
“Kami turun ke lapangan untuk pastikan gabah petani terserap, tidak menumpuk atau terbuang,” ujarnya.
Bulog juga menyewa gudang tambahan agar bisa menampung gabah lebih banyak. Sosialisasi dilakukan ke daerah-daerah penghasil beras agar petani tahu bahwa pemerintah hadir untuk membantu.
Langkah ini membuat petani tenang karena gabah mereka dibeli langsung di sawah tanpa lewat tengkulak. Pemerintah berharap cara ini bisa meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga ketahanan pangan nasional.
“Petani harus sejahtera, karena mereka yang menjaga dapur bangsa tetap menyala,” ujar Mentan Amran.[]