HABAKITA – Penyuluh Agama Islam tidak hanya bertugas menyampaikan ajaran agama, tetapi juga harus memiliki keterampilan dalam melayani masyarakat. Hal ini penting agar mereka dapat memenuhi ekspektasi umat.
Staf Khusus Menteri Agama, Farid F Saenong, menyampaikan hal tersebut dalam kegiatan pembinaan dan evaluasi kinerja Penyuluh Agama Islam se-Jawa Barat di Bandung, Jumat, 14 Maret 2025.
“Penyuluh agama bukan sekadar menyampaikan dakwah, tetapi juga harus bisa menjadi penasihat, psikolog, bahkan memahami ekonomi dan hukum,” kata Farid.
Menurutnya, penyuluh agama berada di garis depan dalam membimbing masyarakat. Oleh karena itu, selain memahami ajaran agama, mereka juga perlu memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
“Berbicara dan melayani masyarakat itu ada ilmunya. Jika tidak dipelajari, kita hanya bisa memahami secara otodidak,” jelasnya.
Farid juga menegaskan pentingnya integritas dan profesionalisme dalam bertugas. “Masyarakat datang dengan berbagai persoalan. Jika penyuluh tidak kuat iman, bisa jadi mereka malah ikut terbawa dalam masalah itu,” ujarnya.
Ia memastikan Kementerian Agama akan terus mendukung peningkatan kapasitas penyuluh melalui berbagai pelatihan.
“Kami ingin para penyuluh memiliki bekal yang cukup agar dapat menjalankan peran strategis mereka dengan baik,” tutupnya. []