HABAKITA – Lembaga riset Indeks Data Nasional (IDN) mengumumkan hasil survei terbaru mengenai Pilkada Jawa Tengah.
Menurut survei ini, Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah, Sudaryono, memiliki elektabilitas yang hampir setara dengan Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Direktur Eksekutif IDN, Syifak Muhammad Yus, menjelaskan bahwa dalam survei terbuka, Sudaryono berada di posisi kedua dengan elektabilitas 9,6 persen, sementara Ahmad Luthfi di posisi pertama dengan 13,5 persen.
“Elektabilitas Sudaryono sebesar 9,6 persen, berada di posisi kedua, menempel ketat Ahmad Luthfi yang berada di posisi pertama dengan 13,5 persen,” kata Syifak di Jakarta, Senin, 16 Juli 2024.
Dalam survei terbuka, responden diminta menyebutkan calon gubernur Pilkada Jateng secara spontan. Selain Sudaryono dan Ahmad Luthfi, mantan Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, meraih 4,6 persen, dan Bupati Kendal, Dico Ganinduto, berada di posisi keempat dengan 3,7 persen.
“Ini menarik karena Sudaryono yang baru delapan bulan menjabat sebagai Ketua Gerindra Jateng bisa bersaing ketat dengan Ahmad Luthfi yang sudah lama bertugas di Jateng dan juga di atas kandidat lainnya, seperti Taj Yasin dan Dico,” ujar Syifak.
Dalam survei tertutup, di mana responden diberikan daftar nama calon, Ahmad Luthfi tetap tertinggi dengan 17 persen, diikuti Sudaryono dengan 13,6 persen. Taj Yasin meraih 11,8 persen, Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Wuryanto, mendapatkan 7,3 persen, dan Dico di posisi kelima dengan 6,6 persen.
Syifak menambahkan bahwa meski Ahmad Luthfi selalu berada di urutan pertama, dia adalah nama yang paling tidak diharapkan maju sebagai calon gubernur di Jateng.
“Masyarakat Jawa Tengah juga banyak yang tidak mengharapkan Ahmad Luthfi sebagai calon gubernur. Jadi, meskipun populer, itu tidak selalu berdampak positif,” jelasnya.
IDN melakukan survei ini dengan metode multistage random sampling, melibatkan 1.200 responden yang merupakan warga Jawa Tengah yang punya hak pilih dan berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah.
Pengumpulan data dilakukan pada periode 30 Juni-7 Juli 2024 melalui wawancara tatap muka. Tingkat kesalahan survei diperkirakan sekitar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.[]