Selasa, Desember 24, 2024

19 Tahun Damai Aceh, USK Komitmen Jaga Perdamaian Aceh Lewat Pendidikan

HABAKITA – Dalam rangka memperingati 19 tahun perdamaian Aceh, Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Marwan, menegaskan bahwa kampusnya berkomitmen untuk merawat perdamaian di Aceh. Komitmen ini diwujudkan dengan mengintegrasikan nilai-nilai perdamaian ke dalam perkuliahan.

Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Pendidikan dan Pembelajaran USK, Nasaruddin, saat membuka Focus Group Discussion (FGD) tentang Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) berbasis Proyek Merawat Damai Aceh di Kryad Hotel, Banda Aceh, pada Selasa, 13 Agustus 2024. Acara ini diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Teknis Mata Kuliah Umum (UPT MKU) USK.

Menurut Nasaruddin, program merawat perdamaian akan dimulai pada Semester Ganjil 2024/2025, yang dimulai pada 19 Agustus 2024. Program ini akan diintegrasikan dalam perkuliahan Mata Kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan yang dikelola oleh UPT MKU.

“Kami ingin menanamkan nilai-nilai perdamaian melalui pendidikan agar terus terjaga,” ujarnya.

Kepala UPT MKU USK,  Teuku Muttaqin Mansur, menambahkan bahwa upaya ini akan dilaksanakan melalui metode pembelajaran Project Based Learning (PjBL), sesuai dengan arahan dari Kemendikbudristek RI.

FGD ini bertujuan mengembangkan metode tersebut dan menjadi forum bagi akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan untuk berbagi informasi dan solusi inovatif dalam menjaga perdamaian di Aceh.

Muttaqin juga berharap tim pelaksana dapat menghasilkan panduan teknis untuk mendukung pelaksanaan PjBL oleh dosen.

“Mahasiswa akan mendapatkan pengalaman berharga sebagai bagian dari upaya menjaga perdamaian di Aceh yang telah berlangsung selama 19 tahun,” tambahnya.

FGD ini juga menghadirkan narasumber penting seperti Ketua Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Aceh, Masthur Yahya, dan Kepala Studio Pembelajaran Psikologi Berkelanjutan dari Universitas Padjajaran, Hari Setyibowo.

Acara tersebut turut dihadiri berbagai pihak seperti KKR, Kontras Aceh, LBH Banda Aceh, Ketua Majelis Adat Aceh Besar, serta aktivis HAM dan dosen MKU.[]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Jasa Pembuatan Website Aceh

Sukseskan bisnis anda dengan website yang menarik dan berkualitas.

Terbaru ⟶

Baca juga